Saturday, January 21, 2023

Best Practice Praktik Baik Proses Belajar Mengajar PPL Aksi dan 2 PPG Daljab 2022 UNIB

 A Best Practice of English Teaching and Learning

PPL Action 1 & 2 

Thoen Djank Tulen: Logo Universitas Bengkulu (UNIB) 

 

 

 Disusun Oleh:

 

SUYATNO, S.Pd

NO UKG: 201698519812

 

SMP NEGERI 19 DUMAI

 

 PPG DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMP Negeri 19 Dumai

Lingkup Pendidikan

SMP/ MTs sederajat

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Kemampuan Listening (Action 1) dan Speaking (Action 2) Peserta Didik pada materi Procedure Text Manual dengan Metode Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBl) di kelas 9 dengan bantuan Media Konkret (Prototipe Mesin ATM) dan TPACK: slide power point, pictures, videos, game, listening Script dan liveworksheet.

Penulis

Suyatno, S.Pd.

Tanggal

PPL Action 1 (19 December 2022) & PPL Action 2 (06 January 2023)

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

a.     Latar Belakang Masalah

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah atau penyebab adalah rendahnya kemampuan dasar peserta didik kelas 9 di SMP Negeri 19 Dumai dalam aktivitas mendengar (listening) dan berbicara (speaking) khususnya pada materi Procedure Text Manual. Berdasarkan observasi yang dilakukan meliputi beberapa hal, di antaranya adalah kurang atau masih rendah pembiasaan aktivitas mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, bahan ajar, model, dan media praktik baik di dalam kelas yang kurang kreatif dan inovatif, sehingga peserta didik belum dilibatkan secara aktif dan langung (students centered) dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.

            Berdasarkan hasil analisis dari latar belakang masalah di atas, dapat ditentukan bahwa penyebab utama masalah adalah proses pembelajaran yang dirancanng dan diterapkan oleh pendidik masih belum menggunakan media yang konkret, metode, model yang kreatif dan inovatif secara aktif dan berkesinambungan serta pendidik belum memaksimalkan ice breaking dan reinforcement sebagai variasi pembelajaran. Dengan demikian seorang pendidik perlu merencanakan dan menerapkan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk bisa belajar secara aktif dan mengharuskan peserta didik untuk aktif (students centered) dalam praktik baik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

b.     Mengapa Praktik Baik ini Penting untuk Dibagikan?

Praktik baik ini cukup perlu untuk dibagikan atau disebarluaskan ke khalayak karena tidak sedikit pendidik mengalami masalah yang serupa, sehingga segala uraian yang tertuang dalam praktik baik ini diharapkan dapat memotivasi diri penulis sendiri dan menjadi referensi, dapat dijadikan alat ukur keefektifan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL), dapat dijadikan salah satu bahan diskusi di lingkup MGMP, serta dapat meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik di instansi masing-masing khususnya pendidik Bahasa Inggris yang lain di sekolah dari Sabang sampai Meraoke.

c.     Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Dalam konteks ini, adapun peran dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik dalam melaksanakan praktik baik pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas adalah semaksimal mungkin merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif sesuai karakteristik, zaman, dan kodrat peserta didik untuk dapat hidup selamat bahagia menyongsong era emas 100 tahun Indonesia merdeka 2045.

Pendidik juga diharuskan untuk merancang dan melaksanakan praktik baik di kelas maupun di luar kelas dengan menggunakan media, model, dan metode pembelajaran yang tepat dan bermanfaat secara langsung bagi kehidupan peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

Di samping daripada itu, saya sebagai seorang pendidik khususnya pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

1.     Siap melaksanakan kegiatan praktik baik pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku,

2.     Siap melaksanakan praktik baik pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik, dan mudah dimengerti oleh peserta didik,

3.     Tidak pernah bosan dalam memotivasi dan membimbing peserta didik dalam setiap kegiatan praktik baik pembelajaran di manapun berada,

4.     Siap menjamin akurasi materi pembelajaran, dan

5.     Merencanakan dengan baik terkait RPP, media, LKPD, instrument penilaian, dan materi pembelajaran.

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

A.    Tantangan

a.     Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Tidak bisa diingkari bahwa setiap masalah pasti memiliki solusi dan dalam setiap pelaksanaan solusi pemecahan masalah tersebut pasti terdapat tantangan tersendiri bagi etiap pendidik. Berdasarkan proses pemecahan masalah yang dihadapi penulis ada beberapa tantangan yang dihadapi, sebagai berikut:

1.       Masih ada peserta didik yang cenderung pasif selama kegiatan pembelajaran,

2.       Sarana yang kurang mendukung seperti terbatasnya akses internet dan tidak stabil,

3.       Pengelolaan kelas untuk peserta didik kelas 9 yang semua peserta didiknya memiliki karakteristik dan kemampuan dasar Bahasa Inggris yang beragam atau heterogen,

4.       Masih sulitnya mengajak peserta didik untuk aktif mendengar (listening) dan berbicara (speaking) materi-materi berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari di kelas atau di sekolah,

5.       Peserta didik masih kurang percaya diri selama mengikuti proses pembelajaran dan ketika mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas menggunakan Bahasa Inggris.

 

b.     Siapa saja yang terlibat?

Berdasarkan tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi dalam segala proses pembelajaran di sekolah tidak hanya melibatkan pendidik dan peserta didik. Berikut yang terlibat dalam pembelajaran di sekolah di antaranya sebagai berikut:

1.     Guru sebagai perancang RPP dan pelaksana pembelajaran,

2.     Peserta didik sebagai pelaksana pembelajaran,

3.     Rekan sejawat sebagai pemberi saran mengenai RPP yang dikerjakan guru dan menjadi asisten sorot,

4.     Kepala sekolah sebagai pemberi kebijakan,

5.     Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan sarana prasarana sebagai pemberi izin.

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

a.     Aksi PPL 1

Berdasarkan latar belakang masalah, alternatif solusi, dan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan pada kegiatan pemecahan masalah aktivitas mendengar (listening) Bahasa Inggris peserta didik pada aksi PPL 1, sebagai berikut:

1.       Pemilihan Model Pembelajaran Inovatif

a.     Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan model pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran. Adapun model pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu model Problem Based Learning (PBL).

b.     Proses pemilihan model ini yaitu: mempelajari model-model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur (jurnal elektronik), mempelajari kemampuan awal dan kebiasaan gaya belajar peserta didik, serta karakteristik materi listening tentang Procedure Text Manual,

c.     Sumber daya yang diperlukan yaitu: website google cendekia, google schoolar, youtube, google, buku siswa dan buku guru Bahasa Inggris Kelas 9 Kurikulum 2013.

 

2.       Pemilihan Media Pembelajaran Inovatif

a.     Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan media pembelajaran inovatif bermuatan TPACK berupa penggunaan proyektor, slide power point, pictures, youtube videos, listening script, Word Race Game, dan student’s worksheet (LKPD).

b.     Proses pembuatan media pembelajaran inovatif ini dibuat secara mandiri oleh pendidik,

c.     Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran inovatif ini yaitu: Buku Guru dan Siswa Bahasa Inggris Kelas 9, proyektor, jaringan internet, laptop, dan gawai.

 

3.       Pemilihan Metode Pembelajaran yang Variatif

a.     Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan beberapa kombinasi metode pembelajaran yang variatif seperti metode ceramah interaktif, eksplanasi, diskusi, demonstrasi, dan penugasan,

b.     Proses penggunaan metode ini dilakukan berdasarkan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran,

c.     Sumber daya yang diperlukan untuk penggunaan metode pembelajaran variatif ini adalah melibatkan siswa secara langsung, buku guru dan buku siswa Bahasa Inggris Kelas 9 serta ruangan kelas.

 

4.       Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

a.     Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan,

b.     Proses yang dilakukan guru yaitu dimulai dengan pengembangan rencana aksi berupa RPP Aksi 1 berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kemudian direalisasikan menjadi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,

c.     Sumber daya yang diperlukan adalah RPP, LKPD, serta kompetensi dan kreativitas guru.

 

b.     Aksi PPL 2

Berdasarkan latar belakang masalah, alternatif solusi, dan tantangan yang dihadapi guru, serta langkah-langkah yang harus dilakukan pada kegiatan pemecahan masalah berbicara (speaking) Bahasa Inggris peserta didik pada aksi PPL 2, sebagai berikut:

1.     Mempersiapkan sarana alternatif untuk mengantisipasi kelemahan sarana di sekolah.

2.     Mempersiapkan dan memantapkan pendekatan, model, dan media pembelajaran yang tepat sebelum pelaksanaan.

3.     Menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan ketertarikan dan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.

4.     Melakukan pendekatan secara berdiferensiasi terhadap peserta didik.

Strategi yang digunakan:

Dalam pelaksanaan PPL Aksi 2 ini strategi yang digunakan pendidik untuk menghadapi tantangan dan permasalahan berbicara (speaking) tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan bantuan prototipe media, picturesslide power point, dan liveworksheet.

Adapun proses penerapannya adalah sebagai berikut:

1.     Orientasi peserta didik terhadap masalah, guru menstimulus peserta didik untuk berpikir kritis dengan menampilkan power point yang berisi gambar dan teks rumpang mengenai teks prosedur manual. Kemudian peserta didik diberikan pertanyaan pemantik tentang gambar tersebut. Pertanyaan pemantik bertujuan agar peserta didik tertarik untuk aktif berbicara dan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks prosedur manual.

2.     Mengorganisasikan peserta didik, guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan memberikan arahan tentang aturan dan cara mengerjakan LKPD.

3.     Membimbing penyelidikan, guru membimbing peserta didik dalam diskusi untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam LKPD.

4.     Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru membimbing peserta didik mengembangkan dan membuat laporan hasil karya. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi di depan kelas.

5.     Menganalisis dan evaluasi masalah, pada tahap ini guru mengevaluasi hasil pekerjaan masing-masing kelompok dan saling memberi tanggapan serta membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompok.

Sumber Daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini dalam Aksi PPL 2 yaitu:

1.     Sumber daya bahan ajar dan media pembelajaran meliputi buku teks, RPP, dan perangkat pembelajaran lainnya.

2.     Sumber daya teknologi meliputi laptop, smartphone, jaringan internet, proyektor, dan speaker.

3.     Sarana dan prasarana meliputi ruang kelas beserta kelengkapannya.

Refleksi Hasil dan Dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

 

Dampak dari kedua aksi (aksi 1&2) yang telah dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan dengan seefektif mungkin di keals belajar, dijabarkan sebagai berikut:

 1. Penggunaan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dalam kegiatan pembelajaran materi listening procedure text manual (How to Operate Rice Cooker), Project Based Learning (PjBL) untuk materi speaking procedure text manual (How to Operate ATM Machine) dan menyimpulkan unsur pembangun teks prosedur manual ini sudah cukup efektif untuk digunakan. Hal ini dibuktikan dengan peserta didik menjadi lebih aktif, penasaran yang tinggi, kreatif, kritis, betah mengikuti proses pembelajaran dari awal hingga akhir, dan mulai terbantu dalam memahami materi belajar Bahasa Ingris khususnya listening dan speaking teks prosedur manual.

2. Pemilihan cara-cara mengajar yang variatif, seperti ceramah interaktif, diskusi berkelompok, kolaborasi, ice breaking, game, dan penugasan sudah cukup efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan antusias peserta didik dalam tanya jawab hingga saling memberikan tanggapan kepada peserta didik lain.

3. Penggunaan media pembelajaran inovatif bermuatan TPACK berupa penggunaan (slide power point, listening videos, pictures, word race game, liveworksheet, watching youtube) yang di dalamnya terdapat media teks, lembar kerja, hingga video pembelajaran sangat membantu pemahaman peserta didik serta lebih mampu mengkonkretkan pemahaman peserta didik trehadap materi listening dan speaking.

4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik ini efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini membuat peserta didik mulai lebih termotivasi untuk belajar. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat puas dan menyenangkan. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan refleksi setelah pembelajaran. Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur penyusun teks prosedur manual ternyata tidak sesulit yang dibayangkan bahkan pembelajaran berlangsung sangat menyenangkan. Peserta didik juga tertarik dengan penggunaan media pembelajaran (pictures, prototipe ATM Machine, liveworksheet, games, songs, and youtube videos ) yang digunakan. Selain dari peserta didik respon dari rekan guru dan kepala sekolah juga sangat baik dan sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan harapan akan terus berkelanjutan tidak hanya sebagai tugas dari kegiatan PPL melainkan pada setiap pembelajaran dan memberikan dampak positif ke rekan-rekan yang lain demi kemajuan kegiatan pembelajaran di sekolah. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat berpengaruh dan dapat ditentukan oleh pendidik itu sendiri mengenai penguasaan materi, bagaimana cara penggunaan metode dan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, dan penerapan langkah-langkah pada perangkat yang dibuat. Pembelajaran yang bisa diambil dari semua proses, aksi 1 & 2, dan seluruh kegiatan yang sudah pendidik lakukan adalah guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model, metode, dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

 

 

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Jalan Tak Bertangan

Jalan Tak Bertangan Oleh SUYATNO, S.Pd                 Goresan pena masih tertulis jelas di buku agenda harianku. Hari itu Senin, 7 No...