A Best Practice of English Teaching and Learning
PPL Action 1 & 2
Disusun Oleh:
SUYATNO, S.Pd
NO UKG: 201698519812
SMP NEGERI 19 DUMAI
PPG DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2022
LK 3.1
Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi |
SMP Negeri 19
Dumai |
Lingkup Pendidikan |
SMP/ MTs sederajat |
Tujuan yang ingin dicapai |
Meningkatkan
Kemampuan Listening (Action 1) dan Speaking (Action 2) Peserta Didik pada materi Procedure
Text Manual dengan Metode Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBl) di kelas 9 dengan bantuan Media Konkret (Prototipe Mesin ATM) dan TPACK: slide
power point, pictures, videos, game, listening Script dan liveworksheet. |
Penulis |
Suyatno,
S.Pd. |
Tanggal |
PPL Action 1 (19 December 2022) & PPL Action 2
(06 January 2023) |
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,
mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini.
|
a.
Latar Belakang Masalah Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah atau penyebab adalah rendahnya kemampuan
dasar peserta didik kelas 9 di SMP Negeri 19 Dumai dalam aktivitas mendengar
(listening) dan berbicara (speaking) khususnya pada materi Procedure
Text Manual. Berdasarkan observasi yang dilakukan meliputi beberapa hal,
di antaranya adalah kurang atau masih rendah pembiasaan aktivitas mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) berbahasa Inggris
dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, bahan ajar, model, dan
media praktik baik di dalam kelas yang kurang kreatif dan inovatif, sehingga
peserta didik belum dilibatkan secara aktif dan langung (students centered)
dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Berdasarkan hasil analisis dari latar belakang masalah
di atas, dapat ditentukan bahwa penyebab utama masalah adalah proses pembelajaran yang dirancanng dan diterapkan oleh pendidik masih belum
menggunakan media yang konkret, metode, model yang kreatif dan inovatif
secara aktif dan berkesinambungan serta pendidik belum memaksimalkan ice
breaking dan reinforcement sebagai variasi
pembelajaran. Dengan demikian seorang pendidik perlu merencanakan dan
menerapkan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk bisa
belajar secara aktif dan mengharuskan peserta didik
untuk aktif (students centered) dalam praktik baik pembelajaran di
dalam maupun di luar kelas. b.
Mengapa Praktik Baik ini Penting untuk Dibagikan? Praktik
baik ini cukup perlu untuk dibagikan atau disebarluaskan ke khalayak karena
tidak sedikit pendidik mengalami masalah yang serupa, sehingga segala
uraian yang tertuang dalam praktik baik ini diharapkan dapat memotivasi diri
penulis sendiri dan menjadi referensi, dapat dijadikan alat ukur keefektifan
model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning
(PjBL), dapat dijadikan salah satu bahan diskusi di lingkup MGMP, serta
dapat meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik di instansi masing-masing
khususnya pendidik Bahasa Inggris yang lain di sekolah dari Sabang sampai
Meraoke. c.
Apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini? Dalam
konteks ini, adapun peran dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik dalam
melaksanakan praktik baik pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas
adalah semaksimal mungkin merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang
aktif, kreatif, dan inovatif sesuai karakteristik, zaman, dan kodrat peserta
didik untuk dapat hidup selamat bahagia menyongsong era emas 100 tahun
Indonesia merdeka 2045. Pendidik
juga diharuskan untuk merancang dan melaksanakan praktik baik di kelas maupun
di luar kelas dengan menggunakan media, model, dan metode pembelajaran yang
tepat dan bermanfaat secara langsung bagi kehidupan peserta didik, sehingga
tujuan pembelajaran dan hasil belajar dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Di
samping daripada itu, saya sebagai seorang pendidik khususnya pada Mata
Pelajaran Bahasa Inggris memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1.
Siap melaksanakan kegiatan praktik baik pembelajaran
berdasarkan kurikulum yang berlaku, 2.
Siap melaksanakan praktik baik pembelajaran secara efektif
dengan menggunakan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik, dan
mudah dimengerti oleh peserta didik, 3.
Tidak pernah bosan dalam memotivasi dan membimbing peserta
didik dalam setiap kegiatan praktik baik pembelajaran di manapun berada, 4.
Siap menjamin akurasi materi pembelajaran, dan 5.
Merencanakan dengan baik terkait RPP, media, LKPD,
instrument penilaian, dan materi pembelajaran.
|
Tantangan
: Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
|
A.
Tantangan a.
Apa saja yang
menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Tidak
bisa diingkari bahwa setiap masalah pasti memiliki solusi dan dalam setiap
pelaksanaan solusi pemecahan masalah tersebut pasti terdapat tantangan
tersendiri bagi etiap pendidik. Berdasarkan proses pemecahan masalah yang
dihadapi penulis ada beberapa tantangan yang dihadapi, sebagai berikut: 1.
Masih ada peserta didik yang cenderung pasif selama
kegiatan pembelajaran, 2. Sarana yang kurang
mendukung seperti terbatasnya akses internet dan tidak stabil, 3.
Pengelolaan kelas untuk peserta didik kelas 9 yang semua
peserta didiknya memiliki karakteristik dan kemampuan dasar Bahasa Inggris
yang beragam atau heterogen, 4. Masih sulitnya
mengajak peserta didik untuk aktif mendengar (listening) dan berbicara
(speaking) materi-materi berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari
di kelas atau di sekolah, 5.
Peserta didik masih kurang percaya diri selama mengikuti
proses pembelajaran dan ketika mempresentasikan
hasil diskusi mereka di depan kelas menggunakan Bahasa Inggris.
b.
Siapa saja yang
terlibat? Berdasarkan tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa
tantangan yang dihadapi dalam segala proses pembelajaran di sekolah tidak
hanya melibatkan pendidik dan peserta didik. Berikut yang terlibat dalam
pembelajaran di sekolah di antaranya sebagai berikut: 1.
Guru sebagai perancang RPP dan pelaksana pembelajaran, 2.
Peserta didik sebagai pelaksana pembelajaran, 3.
Rekan sejawat sebagai pemberi saran mengenai RPP yang
dikerjakan guru dan menjadi asisten sorot, 4.
Kepala sekolah sebagai pemberi kebijakan, 5.
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan sarana prasarana
sebagai pemberi izin.
|
Aksi
: Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
|
a.
Aksi PPL 1 Berdasarkan
latar belakang masalah, alternatif solusi, dan tantangan yang dihadapi guru,
langkah-langkah yang harus dilakukan pada kegiatan pemecahan masalah
aktivitas mendengar (listening) Bahasa Inggris peserta didik pada aksi
PPL 1, sebagai berikut: 1.
Pemilihan Model Pembelajaran Inovatif a.
Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan model
pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik peserta didik dan
karakteristik materi pelajaran. Adapun model pembelajaran inovatif yang
dipilih yaitu model Problem Based Learning (PBL). b.
Proses pemilihan model ini yaitu: mempelajari model-model
pembelajaran inovatif melalui kajian literatur (jurnal elektronik),
mempelajari kemampuan awal dan kebiasaan gaya belajar peserta didik, serta
karakteristik materi listening tentang Procedure Text Manual, c.
Sumber daya yang diperlukan yaitu: website google cendekia,
google schoolar, youtube, google, buku siswa dan buku guru Bahasa Inggris
Kelas 9 Kurikulum 2013.
2.
Pemilihan Media Pembelajaran Inovatif a.
Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan media
pembelajaran inovatif bermuatan TPACK berupa penggunaan proyektor, slide
power point, pictures, youtube videos, listening script, Word Race
Game, dan student’s worksheet (LKPD). b.
Proses pembuatan media pembelajaran inovatif ini dibuat
secara mandiri oleh pendidik, c.
Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media
pembelajaran inovatif ini yaitu: Buku Guru dan Siswa Bahasa Inggris Kelas 9,
proyektor, jaringan internet, laptop, dan gawai.
3.
Pemilihan Metode Pembelajaran yang Variatif a.
Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan beberapa
kombinasi metode pembelajaran yang variatif seperti metode ceramah
interaktif, eksplanasi, diskusi, demonstrasi, dan penugasan, b.
Proses penggunaan metode ini dilakukan berdasarkan
karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran, c.
Sumber daya yang diperlukan untuk penggunaan metode
pembelajaran variatif ini adalah melibatkan siswa secara langsung, buku guru
dan buku siswa Bahasa Inggris Kelas 9 serta ruangan kelas.
4.
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa a.
Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan melaksanakan pembelajaran yang
menyenangkan, b.
Proses yang dilakukan guru yaitu dimulai dengan
pengembangan rencana aksi berupa RPP Aksi 1 berisikan kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kemudian direalisasikan
menjadi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, c.
Sumber daya yang diperlukan adalah RPP, LKPD, serta kompetensi
dan kreativitas guru.
b.
Aksi PPL 2 Berdasarkan latar
belakang masalah, alternatif solusi, dan tantangan yang dihadapi guru, serta langkah-langkah yang harus dilakukan pada kegiatan
pemecahan masalah berbicara (speaking) Bahasa Inggris peserta didik pada
aksi PPL 2, sebagai berikut: 1.
Mempersiapkan sarana alternatif untuk mengantisipasi
kelemahan sarana di sekolah. 2.
Mempersiapkan dan memantapkan pendekatan, model, dan media pembelajaran yang tepat sebelum pelaksanaan. 3.
Menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan
ketertarikan dan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. 4.
Melakukan pendekatan secara berdiferensiasi terhadap
peserta didik. Strategi yang digunakan: Dalam
pelaksanaan PPL Aksi 2 ini strategi yang digunakan
pendidik untuk menghadapi tantangan dan permasalahan berbicara (speaking)
tersebut
yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dengan bantuan prototipe media, pictures, slide power point, dan
liveworksheet. Adapun proses penerapannya
adalah sebagai berikut: 1. Orientasi peserta
didik terhadap masalah, guru menstimulus peserta didik
untuk berpikir kritis dengan menampilkan power point yang berisi gambar dan teks rumpang mengenai teks prosedur manual. Kemudian peserta
didik diberikan pertanyaan pemantik tentang gambar tersebut.
Pertanyaan pemantik bertujuan agar peserta didik tertarik untuk aktif berbicara dan menjawab pertanyaan
yang berhubungan dengan teks prosedur manual. 2. Mengorganisasikan
peserta didik, guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan
memberikan arahan tentang aturan dan cara mengerjakan LKPD. 3. Membimbing
penyelidikan, guru membimbing peserta didik dalam diskusi untuk memecahkan
masalah yang terdapat dalam LKPD. 4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, guru membimbing peserta didik mengembangkan dan
membuat laporan hasil karya. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan presentasi di depan kelas. 5. Menganalisis dan
evaluasi masalah, pada tahap ini guru mengevaluasi hasil pekerjaan
masing-masing kelompok dan saling memberi tanggapan serta membuat kesimpulan
berdasarkan hasil diskusi kelompok. Sumber Daya yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi ini dalam
Aksi PPL 2 yaitu: 1.
Sumber daya bahan ajar dan media pembelajaran meliputi buku
teks, RPP, dan perangkat pembelajaran lainnya. 2.
Sumber daya teknologi meliputi laptop, smartphone, jaringan internet, proyektor, dan speaker. 3.
Sarana dan prasarana meliputi ruang kelas beserta
kelengkapannya. |
Refleksi
Hasil dan Dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain
terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan
atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut?
|
Dampak dari kedua aksi (aksi 1&2)
yang telah dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan dengan seefektif mungkin di keals belajar, dijabarkan sebagai berikut: 1. Penggunaan model
pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dalam kegiatan
pembelajaran materi listening procedure text
manual (How to Operate Rice Cooker), Project Based Learning (PjBL) untuk materi speaking procedure text manual (How to Operate ATM
Machine) dan menyimpulkan unsur pembangun teks
prosedur manual ini sudah cukup efektif untuk digunakan. Hal ini
dibuktikan dengan peserta didik menjadi lebih aktif,
penasaran yang tinggi, kreatif, kritis, betah mengikuti proses
pembelajaran dari awal hingga akhir, dan mulai terbantu dalam
memahami materi belajar Bahasa Ingris khususnya listening dan speaking teks
prosedur manual. 2. Pemilihan cara-cara mengajar yang variatif, seperti ceramah interaktif, diskusi
berkelompok, kolaborasi, ice breaking, game, dan penugasan sudah cukup efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Hal
ini dibuktikan dengan antusias peserta didik dalam tanya jawab hingga saling
memberikan tanggapan kepada peserta didik lain. 3. Penggunaan media
pembelajaran inovatif bermuatan TPACK berupa penggunaan (slide power point, listening videos, pictures, word race game,
liveworksheet, watching youtube) yang di dalamnya terdapat media teks, lembar
kerja, hingga video pembelajaran sangat membantu pemahaman peserta didik
serta lebih mampu mengkonkretkan pemahaman peserta didik trehadap materi listening dan speaking. 4. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik ini
efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hal ini membuat peserta didik mulai lebih termotivasi untuk belajar. Respon peserta didik
terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat puas dan menyenangkan. Hal ini bisa
dilihat dari kegiatan refleksi setelah pembelajaran. Peserta didik memberikan
refleksi bahwa pembelajaran mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur penyusun teks prosedur manual ternyata tidak sesulit yang dibayangkan bahkan
pembelajaran berlangsung sangat menyenangkan. Peserta didik juga tertarik
dengan penggunaan media pembelajaran (pictures,
prototipe ATM Machine, liveworksheet, games, songs, and youtube videos ) yang digunakan. Selain dari peserta didik respon dari rekan guru dan
kepala sekolah juga sangat baik dan sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan
harapan akan terus berkelanjutan tidak hanya sebagai tugas dari kegiatan PPL
melainkan pada setiap pembelajaran dan memberikan dampak positif ke
rekan-rekan yang lain demi kemajuan kegiatan pembelajaran di sekolah. Faktor
keberhasilan pembelajaran ini sangat berpengaruh dan dapat ditentukan oleh pendidik itu sendiri mengenai penguasaan materi, bagaimana cara
penggunaan metode dan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, dan
penerapan langkah-langkah pada perangkat yang dibuat. Pembelajaran yang bisa
diambil dari semua proses, aksi 1 & 2, dan seluruh kegiatan yang sudah pendidik lakukan adalah guru lebih kreatif dan inovatif dalam
memilih model, metode, dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar
mengajar sesuai dengan yang diharapkan.
|